Ini review singkat buku Ngomongin Uang: Menjadi 'KAYA' Versi Kamu Sendiri, dari sudut pandang saya pribadi. Sekitar hampir 3 tahun terakhir ini saya memang sedang mengedukasi diri tentang keuangan sekaligus lagi suka-sukanya investasi di Saham, Reksadana dan Obligasi SBN Ritel.
Sampul depan buku Ngomongin Uang |
Saya mencoba inisiatif belajar lebih dalam tentang literasi keuangan di tengah-tengah kesibukan saya. Media pembelajarannya nggak cuma internet (media sosial/artikel/jurnal/berita, dll), seminar offline & online, tapi juga buku fisik.
Sejauh ini saya baru baca dua buku tentang keuangan. Yang pertama Psychology of Money (oleh Morgan Housel) dan kedua buku yang saya bahas kali ini, Ngomongin Uang.
Buku Ngomongin Uang ini ditulis sama Glenn Ardi dengan ilustrator Ariawan. Secara garis besar membahas tentang uang dan mencari makna kekayaan versi kita sendiri.
Sebenarnya, Ngomongin Uang yang saya kenal itu akun media keuangan, dan saya ketemu akun itu pertama kali di Explore Instagram. Cuma butuh sekali stalking isi kontennya aja buat saya klik Follow.
Buku Ngomongin Uang saya beli secara online di Harian Kompas.
Kayaknya buku ini diterbitkan sama grup Kompas kalau dilihat dari sampul depannya di pojok kanan bawah ada logo Kompas dan di belakangnya tertera watermark dan akun media sosial Buku Kompas.
Bagian Belakang Buku Ngomongin Uang |
Buku ini saya beli dengan harga Rp125.000,- dengan total 244 halaman, isinya cukup lengkap mulai dari literasi mendasar tentang uang, sejarah uang dari Gandum sampai Bitcoin disampaikan dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami bagi pemula yang ingin belajar tentang dunia keuangan.
Bukunya juga tidak membosankan.
Teks pun divariasikan dengan penekanan kalimat penting menggunakan Bold, Italic, garis bawah (Underline) warna kuning, sampai adanya tabel, infografis, dan grafik yang informatif di mayoritas halaman buku ini.
Tabel sejarah uang dari Gandum sampai Bitcoin pada buku Ngomongin Uang. |
Yang tidak kalah pentingnya keberadaan ilustrasi membuat buku ini tidak membosankan. Pembaca jadi ikut terbawa gambaran/bayangan seperti apa sih kejadian yang diilustrasikan tersebut.
Gaya/karakter ilustrasi ini masih sama persis dengan yang sering muncul di konten media sosial @ngomonginuang, karena memang ilustratornya tim mereka sendiri (Ariawan).
Ilustrasi di buku Ngomongin Uang |
Seperti yang saya bilang. Buku Ngomongin Uang memang lengkap, karena selain membahas ilmu dasar uang, juga mengedukasi pembaca untuk mengelola keuangan dengan bijak.
Sebab, seperti kata penulis, sayangnya membahas uang itu identik dengan hal tabu bagi kebanyakan dari kita. Padahal di balik uang-uang itu ada banyak hal yang bisa kita pelajari.
Pelajari apa saja?
Sejarahnya, mengelolanya, kenapa nilainya berubah, menentukan skala prioritas keuangan, mengatur mindset terhadap uang, hingga cara membuat uang itu berkembang biak melalui pembahasan pada bab investasi.
Uniknya pada Bab tertentu, pembaca juga diajak interaksi dengan menuliskan atau menguraikan pengalaman mereka sendiri dalam sebuah halaman kosong yang disediakan.
Contoh pada Bab 5 "Perhatikan Pengeluaran Kamu", di halaman 80 kita diajak untuk menuliskan pengeluaran rutin yang kita anggap penting. Ada lanjutannya di halaman 84.
Buku ini untuk siapa?
Untuk semua orang. Terutama bagi kamu yang masih awam atau baru mulai belajar literasi keuangan, ini sangat membantu dan menambah banyak ilmu baru.
Bagi kamu yang selama ini bingung mengelola pengeluaran setelah gajian, bagi kamu yang bingung apakah membeli barang incaran kamu itu sebuah pembelian konsumtif atau produktif buat menambah aset lagi. Bagi kamu yang mau memahami lebih dalam piramida keuangan dan instrumen investasi yang ada di Indonesia dengan bahasa penyampaian sederhana. Bagi kamu yang ingin mendalami makna tentang Kekayaan versi kamu. Bagi kamu yang merasa ingin tahu tentang car hidup tanpa bekerja tapi tetap dapat pemasukan.
Secara keseluruhan, buku ini saya pribadi beri nilai 9.2/10.
Buku ini akan saya simpan dengan baik dan tentunya bakal terus bermanfaat untuk anak, cucu, cicit, dan generasi-generasi selanjutnya.