Bunny RoK dan Mereka yang Berhenti Main Rise of Kingdoms

Alasan kenapa banyak pemain Rise of Kingdoms pada pensiun dari game RoK terungkap mulai dari Bunny, Baba TC Ataturk, Shinchi42, dll
Memang beberapa pemain senior di Rise of Kingdoms sudah resmi memutuskan pensiun dari game ini. 

bunny rok rise of kingdoms

Saya pernah bilang berkali-kali di artikel lain, bahwa Rise of Kingdoms bukanlah game yang membutuhkan skil dan kecepatan jari tangan. 

Game RoK perlu strategi yang matang, kekompakan, aktif grinding, dan tentu saja memerlukan waktu yang tidak sedikit. 

Itu terbukti dari banyaknya pemain yang selama ini lebih memilih menggunakan jasa joki untuk push honor poin individu atau melawan musuh di KvK. 

Bahkan sekadar mengumpulkan SDA (RSS) saja tidak banyak waktu. Sehingga tidak sedikit pula yang memilih buat membeli RSS dan menjadi seluk beluk munculnya pedagang SDA di RoK yang menguntungkan. 

Dalam beberapa bulan terakhir saya membaca postingan-postingan baik di RoK Group Facebook, Discord, Grup WhatsApp, sampai YouTube, bahwa pemain-pemain ternama pada pensiun. 

Beberapa diantaranya adalah Shinchi42, hingga Bunny RoK. Dua pemain sultan yang selalu antusias tiap kali Lost Kingdom Event (KvK) tiba, kini sudah tidak melanjutkan gamenya lagi. 

Akun Bunny sudah terkena zero di kingdomnya #3160 karena memilih pensiun. Sedangkan YouTuber Shinchi diserang habis pasukannya sampai Zeroed. Baca: Tips Usai Terkena Zero di Rise of Kingdoms

Akun sultan Turki Baba TC Ataturk pemain yang selama beberapa tahun berstatus power tertinggi juga kabarnya sudah hengkang dari RoK dan menyerahkan akunnya ke anaknya yang sekarang pun jarang aktif. 

Di Indonesia sendiri sudah lumrah kalau ada pemain pensiun. Tapi kalau pemainnya cukup punya nama besar di RoK, perpisahannya biasanya viral di grup ROK Indonesia.

Dan masih banyak lagi pemain-pemain Rise of Kingdoms yang pensiun bermain. 

Hal itu juga disepakati Chisgule Gaming, salah seorang Content Creator Rise of Kingdoms dengan subscribers tertinggi di komunitas RoK.

Alasan Pensiun? Ada banyak faktor, dari yang Kibezaka telusuri beberapa diantaranya seperti: 

1. Bosan. Main Rise of Kingdoms sama seperti game online lain. Suatu saat kita akan mencapai titik jenuh, soal keputusan untuk pensiun atau hiatus itu balik ke masing-masing individu. 

2. Game tidak menarik lagi. Sebagai pemain RoK sejak 2019, saya juga merasakan Rise of Kingdoms berubah yang tadinya puny vibes ceria-ceria-ceria sekarang agak pasif. 

2a. Terutama semenjak berubahnya beberapa kebijakan, format dan peraturan seperti misalnya KvK Musim 1 (Season 1) dulu sebelum 2022 sangat seru dengan format yang lama.

2b. Migrasi. Berpindah kerajaan kadang diperlukan kalau pemain bosan dengan server/kingdomnya saat ini. Sayang sekali, pemain tidak bisa leluasa migrasi selain karena aturan yang ketat juga banyaknya halaman paspor yang dibutuhkan memberatkan. Apalagi buat dapat 1 passport sulitnya bukan main. 

2c. META berubah cepat. Di game seperti Mobile Legends, hero lawas bisa kembali masuk META dan menjadi idaman publik tergantung Buff/Nerf yang diberikan developer. 

Kalau di RoK, komandan legend lawas udah pasti akan tergerus META komandan baru. Seperti kita tahu buat kebanyakan orang untuk expertise 1 komandan legend membutuhkan waktu lama, belum juga setengah jalan ternyata META-nya udah berubah lagi. 

Usaha keras buat expertise komandan itu pun langsung berhenti di tengah jalan karena ada yang lebih bagus/counternya. 

3. Kehidupan dunia nyata. Mungkin sobat RoK angkatan pandemi merasakan perbedaan nyata ketika lockdown dan WFH/LFH diterapkan dengan dunia normal seperti sekarang. Hal itu wajar, karena orang udah sibuk lagi dengan aktivitasnya masing-masing. 

Jadi apakah Rise of Kingdoms masih layak dimainkan? 

Saran saya, bergabunglah dengan project jumper yang isinya pemain Indonesia dalam satu aliansi supaya mudah berinteraksi.

Hindari aliansi dan kerajaan internasional yang sepi pemain dan berbeda zona waktu, memang lebih enak kalau buat push event macam MGE dan yang hadiahnya patung emas, tapi sepinya itu buat keseruan jadi kurang asik sehingga berpengaruh pada mood bermain kita.

Penulis

Editor & Praktisi Teknologi, terkadang di Kibezaka, kadang di Kaskus. Spotify: Kibezaka
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.